Untuk mengerti esensi doa barangkali kita perlu menyelami apa yang bukan
doa. Ada seseorang yang pergi kepada seorang guru sufi dengan
mengendarai seekor unta. Sampai di halaman rumah gurunya, unta itu
dibiarkan tanpa diikat di sebuah pohon. Orang itu berkata,"Guru, saya
percayakan segala sesuatunya ke dalam penyelenggaraan Allah. Saya
biarkan unta itu tanpa saya ikat di batang pohon."
Guru sufi itu
membentaknya. ,"Hai orang tolol, keluar engkau dan tambatkan unta itu
di batang pohon pohon sekarang." Allah tidak bisa diganggu dengan
hal-hal yang seharusnya bisa kita selesaikan.
Sering kali kita
naif dalam doa kita. Kalau anda lapar, carilah makan. Kalau Anda haus
carilah minum. Kalau lapar dan haus jangan diam saja dan berdoa supaya
Tuhan mendatangkan makanan dan minuman tanpa usaha. Maka, doa yang benar
membuat kita bertindak benar.
(Dipetik dari buku Meditasi sebagai pembebasan diri, J Sudriyanta SJ)
No comments:
Post a Comment